Senin, 21 November 2016

laporan phanerogamae

LILIOPSIDA
(Subclassis Commelinidae dan Zingiberidae)

I.       Tujuan Praktikum
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Commelinidae, subclassis  Zingiberidae dan subclassis Lillidae.
2.       Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Commelinidae, subclassis  Zingiberidae, dan subclassis Lillidae.
II.     Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22).  Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000: 176)
1.    Subclassis Commelinidae
Subkelas Commelinidae pada umumnya berupa herba, sagat jarang yang berkayu, daun pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar, bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga, tidak membentuk sphandiks, biasanya tanpa sphata yang jelas, nectar, stomata, pembuluh, dan endosperm beragam, perianthum terdifferensiasi menjadi sepal dan petal pada beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipatan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak, spesies yang perianthumnya tereduksi biasanya terjadi pada spesies yang sudah beradaptasi dengan penyerbukan angin. Tumbuhan ini mempunyai ovarium superior, pembuluh biasanya terdapat pada organ vegetatife.  Subkelas Commmelinidae terdiri atas 7 ordo, 16 familia dan kurang lebih 15.000 spesies. (Asep, 2013: 27)
Family dari subclassis Commelinidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family (Campbell, 2000: 184) yaitu :
a.       Familia Commelinaceae
Familia Commeliniaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba yang memanjat atau tegak, batang sering membengkak pada nodus, daun tunggal, letak tersebar, mempunyai pelepah, urat daun sejajar, bunga umumnya dalam perbungaan simosa, bunga biseksual, simetri daun actinomorf atau zygomorf, kaliks 3 sepal, umumnya sepal, korolla 3 petal lepas, kadang-kadang bertaji atau bersatu dibawah, stamen 6, kadang-kadang ada yang tereduksi, menjadi staminodia, filamen sering berambut, ovarium superum, 3 karpel, 2-3 ruang, 1-beberapa ovula tiap ruang dan buah kapsula. Pada familia Commelinaceae diwakili oleh tanaman Rhoeo discolor
b.      Familia Cyperaceae
Familia Cyperaceae merupakan familia yang secara umum berupa terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, bahan-bahan seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang, daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, biasanya tersusun sebagai roset akar, bunga kecil tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang berumah dua, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung, hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut jarang mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang dari 3 dan jarang lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, bakal buah menumpang, biji dengan lembaga yang kecil dan endosperm bertepung yang banyak. Pada familia Cyperaceae diwakili oleh tanaman Cyperus rotundus (Rumput Teki)
c.       Familia Poaceae
Familia Poaceae atau Gramineae merupakan familia yang berupa terna anual atau perenial, kadang-kadang berupa herba atau pohon yang tinggi, batang dengan posisi yang bermacam-macam. Daun umumnya terdiri atau helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai, bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil dan tidak menarik, tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini disebut “Palea inferior“ kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut “Palea superior“ terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota ( Jarang 3 ), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan dinamakan “Iodicula“ benang sari 1-6 jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membuju, bunga demikian ini disebut bunga semu “Floret“ yang terpisah–pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya disebut “Gluma“ satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, buah biasanya seperti buah padi “Caryopsis“, yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah keras, biji dengan endosperm. Untuk familia Poaceae ini diwakili oleh tanaman Oryza sativa (Padi)
2.    Subclassis Zingiberidae
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual dan ada juga yang uniseksualm ada Hypogin tetapi sebagian besar Epygin. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi seringkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkan sisanya steril atau berubah menjadi Stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia,dan kurang lebih 3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebh mempunyai jumlah spsies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberacea, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Famili Streliziacecae, Marantaceae, Lowiaceae, dan Costaceae (Asep, 2013: 27).
Family dari subclassis Zingiberidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 5 Family (Campbell, 2000: 186) yaitu:
a.       Familia Bromeliaceae
Terna jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang mirip rumput, bunga banci karena adanya reduks, kadang-kadang berkelamin tunggal, aktinimorf atau zigomorf, berbilangan 3 jarang berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran hiasan bunga yang sama, kadang-kadang hiasan bunga dapat dibedakan  dalam kelopak dan mahkota.Benang sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering berkurang, kadang-kadang hanya terdapat satu benang sari. Bakal buah dengan bakal biji yang atrop atau anatrop, buah dengan biji yang mempunyai endosperm bertepung. Untuk familia Bromeliaceae ini diwakili oleh tanaman Ananas sativus (Nanas)
b.      Familia Musaceae
Terna yang besar, sering dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang balut membalut,dengan daun yang lebar,bangun jorong atau memanjang,ibu tulang tebal,beralur di sisi atasnya,jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip.Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorft, tersususn dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik. Untuk familia Musaceae ini diwakili oleh tanaman Musa paradisiaca (Pisang Ambon).


c.       Familia Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Merupakan tumbuhan tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dau baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus. Untuk familia Heliconiaceae ini diwakili oleh tanaman Heliconia metalica (Pisang Hias)
d.      Familia Zingiberaceae
Tanaman ini merupakan tanaman herba berbatang semu, berdaun lebar dengan pelepah daun yang membungkus batang, namun beberapa spesies diantaranya ada yang mencapai tinggi hingga 8 meter. Semua kelompok dari tanaman ini memiliki batang yang berasal dari rizom yang tumbuh horisontal di bawah tanah yang memiliki akar dan daun. dengan bunga yang beruma satu. Untuk familia Zingiberacea ini diwakili oleh tanaman Zingiber officinale (Jahe)
e.       Familia Cannaceae
Terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Bunga banci, zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya, berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat, endosperm keras, dan lembaga kecil. Untuk familia Cannaceae ini diwakili oleh tanaman Canna indica (Bunga Tasbih).



III.  Alat  dan  Bahan
1.      Alat
a.       Lup
b.      Silet/ cutter
2.      Bahan
a.       Family  Commelinaceae : Rhoea discolor
b.      Family  Cyperaceae        : Cyperus rotundus (teki)
c.       Family  poaceae             : Zea  mays (jagung), Oryza sativa (padi)
d.      Family  Bromeliaceae    : Ananas  sativus (nanas)
e.        Family  Musaceae          : pisang  ambon (Musa paradisiaca)
f.       Family  Heliconiaceae    : Heloconia metalica (pisang hias)
g.      Family  Zingiberraceae   : Curcuma domestica (kunyit)
h.      Family  cannaceae           : Canna indica (bunga tasbih)

IV.  Langkah  Kerja
1.      Habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintang pada spesiemen tumbuhan diamati.
2.       Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya diamati.
3.      Bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.       Bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, braktea, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi nama.










V.    Hasil  pengamatan




















   











VI.  Pembahasan
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili, kelas Liliopsida yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Commelinidae, family dan spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah Family Commelinaceae: Rhoea discolor, Family Cyperaceae:  Cyperus rotundus (Rumput Teki), Poaceae: Oryza sativa (Padi), sedangkan Subclassis  Zingiberidae dengan family Zingiberaceae  (Cucurma domestica), sedangkan  spesies yang akan dibahasnya Family Bromeliaceae: Ananas sativus (Nanas), Musaceae: Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconiaceae: Heliconia metalica (Pisang Hias), dan Cannaceae: Canna indica (Bunga Tasbih). Berikut rincian pembahasannya:
Pengamatan pertama yaitu  Rhoea discolor (karet)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Commelinales
Famili              : Commelinaceae
Genus              : Rhoea
Spesies            : Rhoea discolor

 Deskripsi tanaman :
Rhoea discolor memiliki beberapakarakteristik yang tidak banyak ditemukan pada tanaman lain, seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya (Anonim, 2013)
Morfologi tanaman :
Rhoea discolor adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Commelinaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sesungguhnya tidak langsung nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi batangnya adalah bukan batang sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian daun memeluk batang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76)  Daunnya majemuk,  letak daun roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset (lanceolate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal daunnya rompang, bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pertulangan sejajar (parallel), jadi berdasarkan kelengkapan daun, tanaman genjer ini termasuk pada daun tidak lengkap, karena hanya terdiri atas helaian daun (lamina) saja, jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor  adalah Hipsofil (hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar perbungaan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman dan berwarna ungu muda. Sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan sistem akar serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunganya majemuk, dengan karangan bunganya pleochasial, dan simetri bungaya aktinomorf, termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), dimana bunga yang lengkap tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium tersusun atas Calyx berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna putih dan sangat tipis berbentuk segitiga kecil dan Corolla berjumlah 3 helaian daun mahkota yang berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran daun kelopak (Sepala) sedangkan organ generative tersusun tersusun atas  Androecium dan Gynaecium. Benang sari diplostemon dan putiknya sinkarp, distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman ini adalah rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
Pengamatan yang kedua yaitu  Cyperus rotundus (Rumput Teki)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Famili              : Cyperaceae
Genus              : Cyperus
Spesies             : Cyperus rotundus     
Deskripsi tanaman :
Cyperus rotundus (Rumput Teki) merupakan Tanaman yang tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas. (Anonim, 2013)

Morfologi :
Cyperus rotundus (Rumput Teki) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Cyperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang segitiga, batang semu. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal berpelepah dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), permukaan daun berjendul, Berakar Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang dari perbungaan, cabang pertama 3 - 9 terpencar, spikelet runcing, 10 - 40 bunga, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, tepi bening (Hialin), benang sari 1-3, kepala sari coklat muda, putik bakal buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3, distribusi seksnya monoceus. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit dan manis, dan berkhasiat untuk mengobati gangguan saluran pencernaan  (Tjitrosoepomo, 2009: 122)
Pengamatan yang ketiga yaitu Oryza sativa (Padi) 
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Commelinidae
Ordo                : Poaceales
Famili              : Poaceae
Genus              : Oryza
Spesies             : Oryza sativa
Deskripsi tanaman :
Oryza sativa (Padi) adalah satu daripada tanaman bijirin dan merupakan  makanan ruji bagi ramai penduduk dunia termasuk di Asia, padi sawah atau padi bendang adalah jenis padi yang paling banyak di tanam kerana dapat mengeluarkan hasil yang tinggi. Padi sawah memerlukan penggunaan air dan baja yang banyak serta perlu ditanam dengan cara yang teratur. (Anonim, 2013)

Morfologi :
Oryza sativa (Padi) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae family Poaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya pipih, batang tersusun dalam rangkaian beruas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus), ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres) (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daun terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang, pada berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula), didalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Berakar Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru. (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica terdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus, sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemmadan ukuran yang lebih kecil disebut palea, dibawah lemma terdapat gluma  I dan  gluma II, alat kelamin terdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, putik mempunyai 2 buah tangkai dengan kepala putik yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum seperum dan carpellum 2 buah, distribusi seksnya monoceus, termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi. Dari semua bagian padi dapat memberikan manfaat-manfaat yang berguna bagi kesehatan. (Tjitrosoepomo, 2009: 122)








Pengamatan yang ke empat yaitu  Ananas sativus (Nanas)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Zingiberidae
Ordo                : Bromeliales
Famili              : Bromeliaceae
Genus              : Ananas
Spesies             : Ananas sativus
Deskripsi tanaman:
Ananas sativus (Nanas) merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Ananas sativus (Nanas) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Bromeliaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parallel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun bergerigi (serrate), daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah, helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang, Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae). (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix). Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generative, cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang, cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.  (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Pengamatan yang kelima yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Zingiberidae
Ordo                : Musales
Famili              : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies             : Musa paradisiaca
Deskripsi tanaman:
Musa paradisiaca (Pisang Ambon) merupakan nama umum yang di berikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musacea. Pisang ambon menurut ahli sejarah berasal dari daerah Asia Tenggara termasuk juga Indonesia. Pisang dapat ditanam didataran rendah hangat bersuhu 21-32 derajat celcius dan beriklim lembab. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Musa paradisiaca (Pisang Ambon) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Musaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat tegak, pisang berbatang sejati berupa umbi batang yang berada didalam tanah, batang sejatinya bersifat keras dan memiliki titik tumbuh (mata tunas) yang akan menghasilkan daun dan bunga pisang. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), memiliki tangkai panjang berkisar antara 30-40 cm, bersifat agak keras dan kuat serta mengandung banyak air, kedudukan daun agak mendatar dan letaknya lebar daun pisang memiliki lapisan lilin pada permukaan bagian bawahnya. berakar serabut dan tidak memiliki akar tunggang yang tumbuh pada umbi batang, terutama pada bagian bawah. (Dasuki, 1992: 20) Bunga tanaman pisang berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujung runcing, pisang yang baru muncul, biasa disebut jantung pisang, terdiri dari tangkai bunga, daun penumpung, daun pelindung bunga dan mahkota bunga, distribusi seksnya monoceus. Pisang merupakan sumber vit C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Pengamatan yang ke enam yaitu  Heliconia metalica (Pisang Hias)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              : Heliconiaceae
Genus              : Heliconia
Spesies             : Heliconia metalica
Deskripsi tanaman:
Heliconia metalica (Pisang Hias) merupakan salah satu suku anggota tumbuhan berbunga, tahunan, batang semu, tingginya 1-2.5 m. daun tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan. Bunga majemuk dalam satu sumbu dengan bunga yang tersusun dalam dua baris pada sisi yang berlawanan (cincinni), sumbunya berwarna kuning atau oranye. Tumbuhan ini biasanya digunkan untuk tanaman hias dan daunnya untuk pembungkus. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Heliconia metalica (Pisang Hias) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat pipih, batang semu, terdiri dari pelepah daun, berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan menyirip (pinnatus), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), daging daun adalah seperti kertas karena tipis tetapi cukup tegar, permukaan daunnya adalah licin berselaput lilin, berakar serabut dan berwarna putih. (Dasuki, 1992: 20) Bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota membantuk tabung kuning, tenda bunga merah, distribusi seksnya monoceus. Heliconia metalica berkhasiat  sebagai obat sakit mencret. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)

Pengamatan ke tujuh yaitu  Zingiber officinale (Jahe)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              : Zingiberaceae
Genus              : Zingiber
Spesies             : Zingiber officinale
Deskripsi tanaman:
Zingiber officinale (Jahe) merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat, rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah, rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Zingiber officinale (Jahe) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat pipih, batang semu. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset memanjang (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parellel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), tangkai daun berbulu halus. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. (Dasuki, 1992: 20) Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur, gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna hijau kekuningan, bibir bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah dua, distribusi seksnya monoceus. Zingiber officinale merupakan tanaman rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)

Pengamatan yang terakhir yaitu Canna indica (Bunga Tasbih)
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subclass           : Zingiberidae
Ordo                : Cannales
Famili              : Cannaceae
Genus              : Canna
Spesies             : Canna indica
Deskripsi tanaman:
Canna indica (Bunga Tasbih) merupakan tanaman yang tergolong tanaman luar dengan nama latin Canna indica. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan dan pegunungan walau tak jarang dijadikan tanaman hias di pekarangan dan taman kota, karena memiliki bunga yang mempesona. dan teryata dibalik pesona aneka warnanya bunga kana memiliki daya penyembuhan yang luar biasa. (Anonim, 2013)
Morfologi:
Canna indica (Bunga Tasbih) adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Zingiberidae family Heliconiaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat pipih, batang semu, permukaan batang rata (laevis), batang berdaging, muncul dari rimpang, mempunyai nodus, internodus, batang berwarna hijau. (Tjitrosoepomo, 2009: 76) Berdaun tunggal dengan duduk daunnya roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset (lanceolate) dengan pertulangan sejajar (parellel), ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul atau rompang (obtuse), bagian tepi daun rata (entire), merupakan daun tidak lengkap terdiri dari lamina dan vagina. Sistem perakarnnya serabut (adix adventicia), dengan akar rimpang (rhizoma). (Dasuki, 1992: 20) Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga berbentuk tandan (rasemosa), dan simetri aktinomorf, bunga muncul pada ujung batang, termasuk bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri dari benang sari 4 steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota bunga disebut stamenidium, putik berbentuk pipih, letak ovarium inferum, yang terdiri dari 3 carpellum, 3 loculus, 3 ovulum, letak ovarium axilaris, terdapat perhiasan bunga berupa corolla 3 petal lepas, calyx 3 sepal lepas., distribusi seksnya monoceus. Bunga tasbih berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan,sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya. (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
VII.        Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Commelinidae dan Zingiberidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2.    Subclassis Commelinidae, spesies yang telah diamati pada subkelas ini Rhoea discolor, Cyperus rotundus (Rumput Teki), dan Oryza sativa (Padi), sedangkan Subclassis  Zingiberidae, spesies yang telah diamati adalah Ananas sativus (Nanas), Musa paradisiaca (Pisang Ambon), Heliconia metalica (Pisang Hias), Zingiber officinale (Jahe), dan Canna indica (Bunga Tasbih).
3.    Rhoea discolor dari family Commelinaceae: Habitus herba, batang semu, daunnya tunggal, warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun ( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunnya, akar serabut, termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus).
4.    Cyperus rotundus (Rumput Teki) dari family Cyperaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya serabut, Bunga majemuk dengan perbungaan simosa dan simetri zygomorf, susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen.
5.    Oryza sativa (Padi) dari family Poaceae: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset akar (equitant), akarnya serabut, Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai (panicula), tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica terdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus, sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla, bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemmadan ukuran yang lebih kecil disebut palea, dibawah lemma terdapat gluma  I dan  gluma II.
6.     Ananas sativus (Nanas) dari family Bromeliaceae: Habitus berupa pohon, batang semu, daun tunggal dengan filotaksis roset batang (equitant), akar serabut, Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang, buah nanas bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix).
7.    Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dari family  Musacea: Habitus herba, batang sejati, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), tangkai daun mengandung air, akarnya serabut, bunga tanaman pisang berbentuk bulat lonjong dengan bagian ujung runcing, pisang yang baru muncul biasa disebut jantung pisang.
8.    Heliconia metalica (Pisang Hias) dari family  Heliconiacea: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk, bentuk tandan, diketiak daun, tangkai panjang 25-40 cm, bunga duduk dalam tenda bunga, ujung tenda lancip, benang sari dan putik memanjang keluar tabung mahkota, dasar mahkota membantuk tabung kuning, tenda bunga merah.
9.    Zingiber officinale (Jahe) dari family  Zingiberacea: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat, Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur, gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah, bunga berwarna hijau kekuningan, bibir bunga dan kepala putik ungu, tangkai putik berjumlah dua.
10.     Canna indica (Bunga Tasbih) dari family  Cannacea: Habitus herba, batang semu, jenis daun tunggal dengan duduk daun roset batang (equitant), akarnya serabut, bunga majemuk dalam karangan bunga berbentuk tandan (rasemosa), dan simetri aktinomorf, bunga muncul pada ujung batang.













Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Commenilidae dan Subclassis Zingiberidae?
Ciri khusus dari tumbuhan yang termasuk pada subclassis Commelinidae pherantiumnya terdeferensiasi menjadi sepal dan petal, dimana pada beberapa family menjadi tereduksi, dan pada subclassis Zingiberidae mempunyai karaktersitik perianthiumnya berkembang dengan baik, dimana dengan sepal yang biasanya berdiferensiasi menjadi petal
2.      Jelaskan persamaan dari Cyperaceae dan Poaceae?
Persamaan dari kedua family, yaitu Cyperaceae dan Poaceae adalah pada bentuk daunnya yang garis.
3.      Apa perbedaan spikelet dan floret?
Perbedaan dari spiket dan floret adalah, dimana floret bentuk pada daun yang menggaris sedangkan spiket adalah bagian dari floret atau garis-garis daunnya.
4.      Apa persamaan Musaceae dan Heliconaceae?
Persamaan family Musaceae dan Heliconiaceae adalah sama-sama mempunyai daun yang berbentuk pelepah.
5.      Jelaskan kekhasan Canna indica?
Kekhasan dari Canna indica adalah pada bunganya yang mempunyai warna yang menarik.
6.      Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Sub kelas Zingiribidae yang berperan sebagai bumbu dapur sekaligus obat ?
Zingiber officinale, Pada dasarnya, manfaat jahe lebih dari sekadar bahan tambahan dalam resep makanan. Selama bertahun-tahun banyak orang memanfaatkan jahe untuk proses penyembuhan secara alami. Jahe dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti mual dan masalah pencernaan. Sebagai rempah-rempah alami, jahe telah ada sejak 2.500 tahun lalu dan berasal dari Asia Tenggara, manfaat jahe lainnya adalah dapat menurunkan kolesterol, mengobati mabuk perjalanan, perut kembung, membuat diare berhenti, dan tentu saja menyegarkan bau mulut. Ramuan akar jahe juga mampu meningkatkan aliran empedu dan meningkatkan sistem kardiovaskular.






DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung : Pusat Ilmu Hayati ITB.

Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN.

Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anonim. 2013. Bunga Tasbih. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_tasbih (diakses tanggal 17 Mei 2015).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar